Rembulan di langit hatiku tertidur lelap
Aku risih dengan secercah cahaya darinya
Semogaku, redupnya cahaya itu
bukan sebab dan bagiku
Tapi, jikapun ya,
Mungkin tak mengapa.
Karena tak selamanya awan bergumpal kelabu,
atau kabut selalu mendung mengisyaratkan hujan
Semogaku bukan mencari cahaya penghias langit itu
Tapi membentuknya
Karena selama aku percaya
dengan apa yang kulakukan
Aku belum kalah
Risih
Hati meradang
Kaki melingkar
Wajah menekur tanpa kata
Tanpa nafas jiwa yang sejukkan raga
Karenanya aku risih tanpa makna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar