Jumat, 02 Maret 2012

Harga Sembako Masih Stabil


JELANG KENAIKAN BBM

SERPONG-Rencana pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) belum memengaruhi harga sembilan bahan pokok (sembako) di pasaran, di Kota Tangsel. Hingga, Kamis (1/3), harga sembako masih stabil.

Penelusuran Tangerang Ekspres di Pasar Serpong misalnya, harga sembako ada yang naik, ada juga yang turun. Ini, bukan dipengaruhi oleh rencana kenaikkan harga BBM. Melainkan, karena mekanisme pasar atas ketersediaan barang di pasaran.

"Kalau untuk beras, masih biasa saja. Kadang naik, kadang turun. Kebetulan, sekarang ada yang naik, cuma Rp250 saja," kata Engguan, salah satu penjual beras di Pasar Serpong, Kamis (1/3).

Kenaikan harga beras itu, terjadi pada jenis IR 46 KW I, dengan harga Rp8.700, naik dari harga sebelumnya Rp8.575 per kilogramnya. Sementara, untuk harga beras IR 46 KW II dan KW III, tidak terjadi kenaikan. Yakni masing-masing, masih berada pada harga Rp8.100, dan Rp7.550 per kilogramnya.

Selain beras, ada juga beberapa harga sembako yang naik. Seperti, gula pasir. Baik untuk gula luar negeri, maupun dalam negeri. Masing-masing naik Rp1.000 per kilogramnya. Yakni, gula pasir dalam dan luar negeri, yang sebelumnya Rp10 ribu menjadi Rp11 ribu per kilogramnya.

Sementara itu, harga sejumlah kebutuhan pokok lainnya, seperti minyak goreng, daging, ayam telur, susu bubuk, cair dan tepung terigu belum terjadi kenaikan. Hanya saja, untuk bawang putih dan cabai, terjadi kenaikan pada kisaran Rp1.500 sampai Rp2.500 per kilogramnya.

Untuk cabai misalnya, kenaikan terjadi pada jenis cabai keriting sebesar Rp2.250. Yaitu, jika minggu lalu, Rp17.250, kini menjadi Rp19.500 per kilogramnya. Adapun bawang putih, naik sebesar Rp1.500. Sebelumnya, Rp9.750, kini menjadi Rp11.250 per kilogramnya.

Terkait analisa harga sembako di pasaran ini, Kepala Seksi (Kasi) Informasi dan Analisa Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangsel Edwin Qodrianto menerangkan, masih stabil. Dari hasil survei di lapangan, ia menyimpulkan harga sembako masih di atas ambang normal. "Untuk harga sembako minggu ini, kita lihat masih wajar. Belum ada kenaikan yang signifikan," kata Edwin.

Untuk harga beras, Edwin mengakui memang ada kenaikan. Namun, tidak besar. Ini disebabkan, program dari Badan Urusan Logistik (Bulog) Provinsi Banten yang menyuplai pasokan berasnya ke agen di pasar induk. "Kalau melihat dari daerah sentra penghasil beras, diperkirakan beras naik lebih tinggi. Namun, karena sekarang Bulog menurunkan berasnya ke pasar, kenaikan itu tidak terlalu tinggi," ujarnya.

Cara tersebut, lanjut Edwin, terbilang terobosan baru dari Bulog. Lantaran, program memasukkan beras ke pasaran adalah bentuk lain dari operasi pasar, yang biasanya dilakukan ketika harga bahan pokok naik tajam. "Kalau sekarang, bentuknya beda. Dengan cara, barang di pasaran diperbanyak. Sehingga, pasokan aman dan harga akan turun sesuai mekanisme pasar," katanya memaparkan. (esa)

Kamis, 01 Maret 2012

PNS Tak Boleh Hamburkan Uang Negara

Dalam Bertugas Harus Jaga Etika

SETU-Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah abdi negara. Dengan begitu, saat menjalankan tugasnya, mesti sesuai aturan negara. Untuk itulah, seorang PNS wajib menggunakan uang negara benar dan bisa menjaga etikanya.

Hal ini, disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangsel Dudung E Diredja saat pengambilan sumpah 310 PNS di lingkungan Pemkot Tangsel, Rabu (29/2) di Puspiptek, Kecamatan Setu. "Dalam menjalankan tugas dan kehidupannya seorang PNS mesti menjaga etika," kata Dudung.

Yakni, setiap PNS wajib bersikap dan berpedoman pada etika dalam bernegara, dalam penyelenggaraan pemerintahan, dalam berorganisasi, dalam bermasyarakat, serta terhadap diri sendiri dan sesama PNS. Hal ini, tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1975 tentang Sumpah/Janji Pegawai Negeri Sipil.

"Etika bernegara adalah, melaksanakan sepenuhnya Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, mengangkat harkat dan martabat bangsa dan negara, menjadi perekat dan pemersatu bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dan lain sebagainya," terang Dudung.

Kemudian, seorang PNS juga harus bisa menjaga diri dari keborosan. Pasalnya, dalam aturan yang sama sebagai pengejawantahan dari etika bernegara, PNS juga dianjurkan untuk menggunakan atau memanfaatkan semua sumber daya negara secara efisien dan efektif. "Dalam bahasa lain, PNS tidak boleh menghambur-hamburkan uang negara atau untuk hal yang tidak penting," imbuhnya.

Kemudian, lanjut Dudung, etika dalam berorganisasi. Etika bagi seorang PNS ini diantaranya, melaksanakan tugas dan wewenang sesuai ketentuan yang berlaku. Dalam hal ini, tidak mementingkan pekerjaan di luar kedinasannya. Sehingga, tugas pokoknya terabaikan.
"Membangun etos kerja dan meningkatkan kinerja organisasi, serta bagaimana seorang PNS mampu menjalin kerjasama secara kooperatif dengan unit kerja lain yang terkait dalam rangka pencapaian tujuan," jelasnya.

Satu hal lagi, yang tak kalah pentingnya dari etika seorang PNS adalah, etika dalam bermasyarakat. Yang meliputi, mewujudkan pola hidup sederhana, memberikan pelayanan dengan empati, hormat, dan santun tanpa pamrih dan tanpa unsur pemaksaan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

"Setelah anda menjadi PNS, maka orientasinya adalah, bagaimana bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam melaksanakan tugasnya," tuturnya.

Terkait pengambilan sumpah PNS itu, Kepala Bidang (Kabid) Perencanaan dan Informasi Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Tangsel Ade Agustiawan menuturkan, dari 310 PNS yang diambil sumpahnya berasal dari CPNS 2010. Mereka, telah memenuhi ketentuan untuk diambil sumpahnya sebagai PNS.

"Dalam ketentuannya, setelah diangkat menjadi CPNS, dilakukan masa uji coba selama 1-2 tahun. Dan masa uji coba sudah dilakukan, selama 2011. Dan, sekarang mereka sudah menjadi PNS penuh di Pemkot Tangsel," katanya.

Dilanjutkannya, 310 PNS itu adalah berasal dari tenaga pendidikan atau guru sebanyak 130, kesehatan 75, dan tenaga teknis umum sebanyak 105 PNS. "Dengan ini, semua PNS di Tangsel sudah kita ambil sumpahnya," jelasnya. (esa)