Rabu, 02 April 2008

Lelah Takterhenti

Dalam diam kumeradang, asa yang selama ini menjadi mesiu dalam setiap gerak langkahku.
Meleleh terbakar arus hidup yang gersang.

Aku tak mampu untuk mememuluknya,
tak mampu raih semangat hidupnya.

Aku kalah.

Aku menyerah.

Aku lelah takterhenti.


Tak mamapu menaklukkan hidupku sendiri.

Tapi, biarlah. Akan kubiarkan ini.

Karena aku masih memiliki segumpal asa
yang akan membawaku melamun jauh ke angkasa.

Dan bila kisah perjalanan ini hanya untuk jadi kenangan terindah,
aku rela.
Rela menyumbangkan kebahagiaanku untuk kebahagiaannya.

Dalam sisi ruang hidupku yang meradang aku melihat kilatan cahaya suci dalam lekuk napsuku.


Walau takpernah terucap janji untuk babak itu.

Namun, akhir yang bahagia yang kucari.

Sampai saat ini, aku hanya memiliki sebongkah harapan yang bawa aku mengarungi angkasa raya.

Mungkin tak mengapa jika sejatinya itu ada dalam diriku.

Sebatas itu saja, walau pun takterucap namun aku yakin bahwa cinta itu ada. walau saat ini kuasaku takmampu tafsirkan makna cinta dalam nyawa hidupku itu.

Dan, jika aku mampu memahami cinta itu, mungkin takkan sebanyak ini aku menulisnya.

Tidak ada komentar: