Jumat, 21 Januari 2011

Layanan

PLN Ganti Sistem Sambungan Kabel

Agar Tegangan
Listrik Stabil

SETU-Sambungan kabel jaringan listrik di sepanjang Jalan Raya Puspitek-Serpong Kota Tangsel diganti. Sebelumnya menggunakan sistem konektor, kini menggunakan pressing.

Awang (35), pemborong lapangan dari PT Karya Adi Kita (KAK) yang melakukan pengerjaan sambungan kabel PLN di wilayah Serpong mengungkapkan, ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas tegangan aliran listrik. "Dengan sistem pressing, tegangan listrik lebih stabil," katanya, Jumat (21/1).
Ia menjelaskan, sambungan kabel dengan menggunakan sistem pressing akan menjadi lebih aman dan kuat. Pasalnya, sambungan kabel menggunakan sumbu berdiameter sekitar 5 milimeter atau setara dengan ukuran kabel induk. Ukuran ini untuk sambungan kabel induk. Sedangakan untuk sambungan kabel ke rumah warga, ukurannya lebih kecil.
"Kabel yang disambungkan ini, akan dipres selama tiga kali. Pertama dipress dengan menggunakan bahan alumunium agar bisa menghantarkan aliran listrik. Kemudian, menggunakan eks-ring sebagai perekat dan ketiga dengan menggunakan eks-ring lapisan kedua yang kemudian dipanaskan agar menjadi rapat," bebernya.
Dengan dipres, lanjut Awang akan mencegah kebocoran aliran listrik atau salah satu struktur kabel listrik yang menonjol keluar. "Ibarat pipa air saja, kalau sambungannya tidak rapi air akan bocor. Begitu juga dengan aliran listrik, kalau sambungannya goyang atau air hujan bisa masuk akan mengurangi tegangan listrik," katanya.
Sebelumnya sambungan kabel jaringan PLN tersebut menggunakan sistem konektor. Yakni dengan menyambungkan kabel sambungan dengan menggunakan jepitan yang diikat plastik. Kemudian, plastik pengikat sambungan tersebut direkatkan dengan kabel. "Di dalam pengikat itu ada gigi yang menyengkram kabel sehingga sambungan bisa kuat," tuturnya.
Namun lanjut, Awang dengan diikat baut yang digenggam gerigi yang ada di dalam plastik pengikat kabel, kecenderungan goyang pada kabel tinggi. Sebab saat teraliri setrum kabel akan bergetar. Maka lama kelamaan akan menjadi goyang dan lepas. Dengan begitu akan terjadi gangguan seperti terputusnya aliran listrik ke konsumen atau mati listrik untuk satu wilayah.
"Keadaan sambungan kabel yang goyang juga menyebabkan tegangan listrik tidak menentu. Adakalanya naik turun. Sehingga bisa merusak alat elektronik yang digunakan konsumen," terangnya.
Pada kesempatan itu, Awang juga mengatakan, untuk pengerjaan aliran listrik di wilayah Serpong, sudah dilakukan sekitar 80 persen. Dari jumlah 24 gardu listrik yang ada di wialyah Serpong, sebanyak 21 gardu listrik sudah dibenahi. Dan pembenahan itu dilakukan di setiap tiang yang ada sambungan kabelnya. "Untuk satu gardu itu jumlah tiangnya sekitar 100 tiang lebih, dan semua tiang yang ada sambungan kabelnya sudah kita benahi," imbuhnya.
Masih kata Awang, memang untuk mengerjakan pressing sambungan listrik tersebut cukup lamban. Padahal pengerjaannya sudah dilakukan sejak pertengahan Desember lalu. Namun hingga kini belum bisa dirampungkan. Yang menjadi penghambat karena cuaca yang sering turun hujan. Sehingga saat turun hujan, pekerja tidak bisa mengerjakan sambungan listrik karena bisa membahayakan keselamatan jiwa. "Kalau badan kita basah bisa kesetrum. Makanya kita banyak berhenti kerja karena sering turun hujan," pungkasnya. (esa)

Tidak ada komentar: