Senin, 02 Februari 2009

Pilkada Tangsel

Golput Diprediksi Tinggi
>>KPUD Tak Punya Inisiatif Sosialisasi

SERPONG-Perhelatan pemungutan suara ulang (PSU) diprediksi, jumlahnya pemilihnya menurun dibanding pencoblosan pertama. Warga yang tak memilih alias golput, bakal tinggi. Sekjen Jaringan Pemilih Tangerang Selatan (JPTS) Ali Irfan mengatakan, ini terjadi karena KPUD Kota Tangsel tidak punya inisiatif dalam sosialisasi, saat terbentur dana.
"Kalau KPUD memang benar-benar serius, permasalahan dana tidak mesti menjadi alasan. Namun bagaimana bisa mencari dana dari luar misalnya dana talangan," tegasnya. KPUD Kota Tangsel, belum melakukan sosialisasi. Alasanya dana pencobolosan ulang Rp 12,9 miliar dari APBD Kota Tangsel baru bisa dicairkan pekan kemarin.
Ali Irfan mengungkapakan, salah satu indikasi keberhasilan penyelenggaraan Pemilukada yakni dengan turunnya angka golput. Dalam artian partisipasi warga dalam menyampaikan aspirasinya ke Pemilukada meningkat. "Maka kegagalan dalam pelaksanaan Pemiluhan ulang ini merupakan tanggung jawab KPUD," katanya.
Hal itu, lanjut Ali bisa ditekan dengan cara melakukan sosialisasi yang intens. Baik melalui media massa maupun spanduk. Karena dengan gencarnya sosialisasi, partisipasi warga akan semakin bertambah. "Sosialisasi itu bisa digunakan dengan berbagai cara, misalnya dengan akses internet. Kalau KPUD memang benar-benar serius maka itu bisa dilakukan," ungkapnya.
Namun, sambung Ali jika melihat pergerakan KPUD saat ini, belum terlihat geliatnya untuk melakukan sosialisasi pencoblosan ulang, padahal pelaksanaanya yang dijadwalkan 27 Februari, tinggal menghitung hari. "Seharusnya KPUD sudah melakukan sosialisasi dengan serius. Jika KPUD asal dalam sosialisasi maka kemungkinan penurunan tingkat partisipasi warga bisa dipastikan," ujarnya.
Maka, kata Ali kalau dalam pencoblosan ulang nanti, jumlah pemilih sedikit, yang paling bertanggungjawab adalah KPUD. Karena hal itu terlihat dari ketidakseriusannya dalam melakukan tahapan-tahapan Pemilukada, terutama dalam hal sosialisai.
Pada kesempatan itu, Ali mengaku kecewa dengan apa yang selama ini terjadi. Ketika KPUD tidak terlihat geliatnya, dan JPTS tergerak untuk melakukan sosialisai yang dengan memasang billboard yang berisi mengingatkan warga untuk menyuarakan aspirasinya pada pemungutan suara ulang, namun itu malah disobek orang. "Saya tidak menuduh sekelompok orang. Melainkan kecewa dengan keadaan yang terjadi," lanjutnya.
Dikatakan, dalam waktu dekat Ali akan melaporkan kelompok yang melakukan penyobekan terhadap spanduk yang dipasang JPTS, ke Panwaslu. "Dalam sosialisai itu, kita mengajak masyarakat untuk menyukseskan Pemilukada dan tidak sekali-kali memilih pasangan calon yang menggunakan politik uang," pungkasnya. (esa)

Tidak ada komentar: